Monumen PD-II di Duri yang Terlupakan, PPM Riau Harapkan Perhatian Pemkab


Nusaperdana.com, Bengkalis - Pengurus Daerah Pemuda Panca Marga (PPM) Provinsi Riau, berharap perhatian Pemerintah Kabupaten Bengkalis untuk dapat melakukan pemugaran terhadap Monumen Perang Dunia Kedua (World War II Victims) yang berada di TPU Balairaja, Camp PT Chevron Pacific Indonesia di Duri, Kabupaten Bengkalis.

Ketua PPM Riau, Ramsul Lawi SH mengatakan, selayaknya situs sejarah tersebut diharapkan Dapat Perhatian  agar dapat dipugarkan dan dirawat. Saat ini kondisi monumen yang sudah berdiri sejak puluhan tahun silam tersebut semak dan memperihatinkan.

"Karena ini berada di Kabupaten Bengkalis, sudah semestinya Pemkab merawat ini, dipugarkan agar sejarah itu tak hilang. Karena ini adalah tempat dimana sejarah panjang masa lampau itu terukir, jangan ditutup-tutupi, pemerintah harus mengangkat itu," kata Ramsul, awak media Selasa (17/06/2020).

Disamping itu, menurut dia PT Chevron Pacific Indonesia juga memiliki peran penting untuk mendukung hal ini, lantaran monumen PD-II tersebut berada persis di lahan konsesinya.

Sebagai anak Veteran, mereka ingin sejarah itu tak hilang dan dapat terus dipelihara, demi menggali kembali bukti sejarah masa perang dunia kedua di Duri.

Informasi yang dihimpun awak Media dari berbagai sumber, bukti adanya sejarah Perang Dunia II di Duri sejauh ini baru bisa diketahui dari keberadaan monumen di tengah pemakaman, yang ada di Komplek Sago CPI tak jauh dari landasan helikopter.

Pada bagian atas monumen itu ada tulisan berwarna emas dengan dua bahasa "Monumen Korban Perang Dunia-II/Monument of World War-II Victim.

Sejarah monumen itu berawal ketika Chevron menemukan banyak tulang belulang terkubur saat proses pembuatan infrastruktur migas di Duri pada tahun 1950-an. Kuat dugaan tulang belulang itu merupakan korban kerja paksa di zaman penjajah Jepang atau Romusha. Tulang belulang itu lalu dipindahkan ke lokasi yang sekarang berdiri monumen di komplek Chevron itu.

Ramsul berharap Pemrov Riau dapat memfasilitasi ini ke agenda nasional, dijadikan monumen nasional dan diperjuangkan ke kementrian terkait.

 "Alangkah naifnya pemerintah kalau tak mendorong ini, sebab kalau tak sekarang, monumen itu akan hilang seiring berjalan waktu," ungkapnya.

Keberadaan monumen itu bahkan jarang diketahui warga Duri. Monumen PD-II tersebut tidak diketahui keberadaannya lantaran berada di konsesi Chevron dan tidak bisa diakses masyarakat umum.

"Selama tinggal di Duri 20 tahun, baru tahu ini kalau ada monumen perang dunia," kata Ridho, warga Duri.

Senada, Melisa warga lainnya juga menyebutkan hal serupa. Informasi mengenai situs sejarah tersebut seakan tidak pernah diungkapkan ke publik. "Kami tau sejak ada berita belakangan ini," katanya.

Menanggapi itu, Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bengkalis, H Anharizal dikonfirmasi rekan Media belum memberikan jawaban. (putra/rls)



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar