Pembangunan Jembatan di Desa Teluk Majelis Diduga Tidak Transparan
Nusaperdana.com, Muarasabak - Pembangunan jembatan lingkungan penghubung dusun 2 dusun 3 RT. 06 Desa Teluk Majelis Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur tahun 2019 diduga tidak transparan. Pasalnya, dalam papan informasi tidak disebutkan berapa pagu dana proyek tersebut.
"Sampai saat ini kita tidak tahu berapa dana pembangunan jembatan itu. Karena setahu saya sampai saat ini belum ada serah terima dari pihak terkait," terang salah satu aparatur Desa Teluk Majelis yang tidak mau disebutkan namanya kepada Nusaperdana.com. Kamis, (23/1/2020).
Padahal, transparansi anggaran sudah menjadi keharusan dilaksanakan pemerintah dalam menjalankan program kerjanya. Seperti yang tertera dalam UU No. 14 Tentang Keterbukaan Informasi Publik. Selain UU KIP, ada beberapa aturan lain yang mempertegas tentang transparansi pelaksanaan program pemerintah. Seperti Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung (Permen PU 29/2006) dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 12/PRT/M/2014 tentang Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan (Permen PU 12/2014).
Kemudian, volume dari jembatan tersebut juga tidak disebutkan dalam papan informasi. Sehingga, ketinggian jembatan diragukan apakah sesuai dengan Rencana Anggaran Belanja (RAB).
"Jembatan ini digunakan bukan hanya untuk pengendara motor saja. Namun, para nelayan juga melewati kolong jembatan dengan pompongnya, saat air pasang pompong tidak bisa melewatinya karena jembatan terlalu rendah," ungkapnya.**(yogo)

Berita Lainnya
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek
Libur Nataru Menjelang, Kilang Pertamina Pastikan Tetap Beroperasi Untuk Amankan Kebutuhan BBM
Kasus Pengeroyokan di Kebun Sawit Kampar Naik ke Tahap Penyidikan, Pelaku Diduga Mangkir Panggilan Polisi