Sambangi PKS PT PCR, Pihak Menajemen Sulit Dikonfirmasi Awak Media


Nusaperdana.com, Duri - Manajemen Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Permata Citra Rangau sulit dikonfirmasi oleh awak media lokal yang tergabung dalam Pengurus Daerah Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Bengkalis, Senin (15/06/2020).

Pagi menjelang siang, tiga orang awak media lokal sambangi PKS PT PCR yang berada di Jalan Gajah Mada kilometer 3,5 Kelurahan Talang Mandi, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis.

Tujuannya mau konfirmasi pemberitaan ke manajemen PKS PT PCR demi berimbannya pemberitaan sesuai amanat dari Undang Undang Pers Nomor 40 tahun 1999.

Di sana, awak media lokal meliputi, Iwan G dan Parlin N dan Ramadhan dihadang dan berhenti di Pos Satpam. Setelah melapor dan isi buku tamu, Satpam menguhubungi pimpinannya sesuai permintaan awak media lokal.

"Manajer ada, tapi sibuk di dalam pabrik," ujar Security singkat.

Pimpinan Humas PKS PT PCR, tanya wartawan gobarriau.com, Iwan G. Sebentar Pak, terus Satpam menghubungi Humas PKS. 

"Humas tidak berada di tempat, lagi keluar," jelas security.

Manajemen PKS PT PCR sulit dikonfirmasi, wartawan yang berfungsi sebagai sosial kontrol sudah melaksanakan amanat Undang Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999.

Konfirmasi itu guna pemberitaan yang berimbang mengenai persoalan limbah d PKS PT PCR diduga cemari media lingkungan yang viral sebulan belakangan ini. 

"Manajemen PKS PT PCR, sepertinya alargi dengan awak media. Apalagi, mau dikonfirmasi soal limbah diduga cemari media lingkungan," kata salah seorang awak media, Parlin N.

Konfirmasi ini tujuannya agar manajemen PKS PT PCR memberikan klarifikasi mengenai persoalan dugaan pencemaran lingkungan sekitar media lingkungan pabrik.

"Apa pun alasan Satpam, intinya manajemen PKS PCR tidak mau memberikan klarifikasi soal persoalan yang dihadapi saat ini," tegasnya kesal.

Sekedar diketahui, PKS PT PCR tak jera bersoal dengan dugaan limbah. Masalah limbah PKS PT PCR viral sebulan lalu, saat itu anggota Komisi II DPRD Bengkalis turun ke lokasi pabrik dan mengambil sample diduga limbah cair.

"Anggota Komisi II DPRD Bengkalis bakal membawanya ke lab, untuk membuktikan limbah berbahaya atau tidak ke lingkungan.

Dari situ, persoalan dugaan limbah viral di ranah publik. Apatah lagi, hasil lab sample limbah cair hingga kini tidak jelas ujung pangkalnya.

Para legislator dari Komisi II sebenarnya yang memulai viralnya persoalan dugaan limbah PKS PT PCR ini. 

Kinerja dan marwah anggota Komisi II DPRD Bengkalis saat ini dipertaruhkan di ranah publik.

Untuk itu, para legislator jangan main main dengan persoalan dugaan limbah PT PCR. Persoalan ini mesti jelas biar terang benderang, limbah cair diduga mencemari media lingkungan dampaknya di masa datang dan tidak hari ini. (Team)



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar