Seminar Nasional Sehari Bahas Terapis Gigi dan Mulut


Nusaperdana.com, Pangkalan Kerinci - Dewan Pengurus Cabang (DPC) Persatuan Terapis Gigi dan Mulut Indonesia (PT GMI) menggelar acara Seminar Nasional Sehari tentang Peranan Terapis Gigi dan Mulut dalam Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Silang pada Pelayanan Kesehatan, bertempat di Aula Kantor Bappeda Kabupaten Pelalawan, Minggu (8/12/2019) kemarin.

Hadir sebagai nara sumber Drg. Sri Yuliharsihi SP Prost, Riamin Maria Manihuruk, S.Kep.Ners yang juga turut didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kabupaten Pelalawan Asril M.Kes, Kepala Bidang (Kabid) Keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selasih, Rahmadani Kamal S.Sos, Kepala Seksi (Kasie) Pengembangan SDM Kesehatan Diskes Pelalawan Rohmat Vudiyanta S.KM, Ketua DPD PT GMI Provinsi Riau Wawan Febrian AMKg, Ketua DPC PT GMI Kabupaten Pelalawan Joko Handoko A.md.kg dan seluruh Ketua DPC PT GMI se-Riau. Disamping itu juga terlihat 159 orang anggota PT GMI dari seluruh Riau yang ikut hadir mengisi rangkaian acara tersebut.

Kepala Dinkes Kabupaten Pelalawan Asril M.Kes dalam arahannya menyampaikan penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling banyak dihadapi di dunia kesehatan Indonesia terutama pada pelayanan kesehatan umumnya, maupun dalam pelayanan kesehatan gigi khususnya.

Dijelaskannya lagi, masuknya mikroorganisme penyebab penyakit pada tubuh manusia melalui pintu masuk (Entri Point) bagian tubuh seperti mulut, hidung, kulit dan telinga.

Kemudian untuk penularan mikroorganisme penyebab penyakit pada infeksi silang dapat terjadi dari pasien kepada petugas atau sebaliknya dari pasien kepada pasien lain, dari pasien kepada pengunjung atau keluarga malaui kontak langsung maupun tidak langsung melalui peralatan atau bahan yang sudah terkontaminasi dengan darah ataupun dengan cairan tubuh lainnya.

"Kerugian yang didapat adanya infeksi silang yang terjadi dalam pelayanan kesehatan, hal ini dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan angka morbiditas dan mortaliatas dan juga kerugian lain baik dari pihak pasien maupun tempat pelayanan kesehatan," ungkapnya.

Masih kata dia lagi, seminar yang dilaksanakan PT GMI ini adalah dalam rangka meningkatkan kompetensi dan profesionalisme dilingkungan pelayanan kesehatan.

 "Ini juga bertujuan untuk mengetahui faktor-faktir yang mempengaruhi perilaku perawat gigi dan mulut dalam upaya pencegahan infeksi silang," ujar dia lagi.

Ditambahkannya lagi, sebagai tenaga kesehatan harus mengetahui Carra pencegahan penyakit infeksi tersebut dengan melakukan universal precaution sehingga seluruh tenaga kesehatan dapat mengurangi resiko penyebaran infeksi dengan didasarkan pada prinsip darah dan cairan tubuh dapat berpotensi menularkan penyakit.

Diakhhir sambutannya Asril menyampaikan semoga dalam seminar kali ini tercapai upaya untuk mewujudkan masyarakat Riau yang sehat, mandiri dan berkeadilan dan menuju Pelalawan sehat dalam menggapai Pelalawan emas.

Begitu juga Ketua DPC PT GMI Kabupaten Pelalawan Joko Handoko dalam kesempatan ini juga sangat berharap agar Pemkab Pelalawan dapat lebih memperhatikan keberadaan perawat gigi mengingat jumlahnya yang tidak begitu banyak.

"Banyak puskesmas yang tidak mempunyai tenaga keperawatan gigi dan mulut, sehingga hal ini mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat terhadap infeksi yang terjadi di gigi dan mulut," ujar Joko.pll}p}p)pll

Masih katanya, kebutuhan akan perawat gigi dan mulut kedepannya akan sangat tinggi terutama di Kabupaten Pelalawan.

"Dua kali periode penerimaan CPNS di Kabupaten Pelalawan nihil penerimaan formasi Keperawatan Gigi dan Mulut," ungkap seraya berharap agar kedepannya Pemkab lebih memprioritaskan penerimaan untuk formasi Keperawatan gigi dan mulut.**



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar