Tepat di Hari Bhayangkara, Polsek LBJ Borgol Dua Tersangka Kasus Narkoba
Temuan LHP di Disdikpora Kampar Tahun 2023 Disaat Aidil Plt Kadis
Diduga Kades Kijang Jaya Jual 1 Unit Ruko Milik Desa
Sosok RP Poernomo dan Slogan 'Tabah Sampai Akhir' Bagi Awak Kapal Selam

Nusaperdana.com, Indragiri Hilir - Tenggelamnya kapal KRI Nanggala-402 memicu perhatian terkait sejarah perkembangan kapal selam di Indonesia. Bagaimana sejarahnya?
Sejarah kapal selam di Indonesia tak lepas dari sosok Laksma TNI (Purn) RP Poernomo. Sosoknya pernah diulas dalam buku 'Tradisi TNI Angkatan Laut' yang diakses dari situs TNI.
Nama RP Poernomo dikenal usai memimpin rombongan calon awak Kapal Selam belajar Polandia pada 5 Agustus 1958. Kapal berbendera Denmark "Heinrich Jessen" menuju Rijeka-Jugoslavia, membawa dua unit calon awak kapal selam Indonesia untuk dididik di Gedinia Oksiwi-Polandia. Setahun kemudian rombongan tersebut kembali ke tanah air dengan menggunakan kapal RI Morotai.
Pada 12 September 1959 serah terima dua kapal selam dari pemerintah Uni Soviet kepada pemerintah Indonesia dilakukan. Kedua kapal selam itu diberi nama RI Tjakra di bawah komanda Laksma TNI (Purn) RP Poernomo dan RI Nanggala dengan Komandan Mayor Pelaut OP Koesno. Sejak saat itu, setiap 12 September, Indonesia memperingati 'Hari Lahir Korps Hiu Kencana'.
Pada 14 September 159, tepat dua hari setelahnya dibentuk Divisi Kapal Selam (DIVKASEL) di tubuh Komando Armada sesuai surat keputusan Men/KASAL No. A. 4/2/10. RP Poernomo kemudian diangkat sebagai Komandan Divkasel pertama RI.
Sosoknya juga semakin dikenal usai diresmikan Sekolah Kapal Selam Angkatan Laut (SEKASAL) di Surabaya pada 1 November 1959.
Motto Tabah Sampai Akhir
Sejak informasi tenggelamnya kapal KRI Nanggala-402, motto Tabah Sampai Akhir menjadi pembahasan. Disebutkan sosok RP Poernomo merupakan penggagas motto tersebut.
Motto Tabah Sampai Akhir sendiri tersirat dalam Brevet Hiu Kencana yang disematkan saat tradisi pengangkatan Warga Kehormatan Kapal Selam.
Dalam Brevet Hiu Kencana itu, tampak dua hiu saling berhadapan yang berarti tekad mempertahankan kehadiran kapal selam di lautan sebagai bentuk kemampuan dan supremasi di laut. Sementara itu, lambang periskop menyimbolkan sikap selalu waspada mengamati setiap jengkal perairan negara. Kemudian gambar tujuh gelombang mewakili samudera di dunia, serta lima buah garis insang pada leher hiu pertanda Warga Hiu Kencana bernafaskan Pancasila.
Dari Brevet Hiu Kencana tersirat makna dari motto Tabah Sampai Akhir yang dimakna sebagai "Dengan landasan falsafah hidup Pancasila sebagai Prajurit Sapta Marga tugas akan dilaksanakan dengan penuh keberanian dan ketabahan serta sanggup mengemban tugas sampai titik darah penghabisan".
Berita Lainnya
Akhiri Perseteruan Hendry CH Bangun dan Zulmansyah Sekedang Sepakat Kongres Persatuan PWI Digelar Paling Lambat Agustus 2025
PWI Kalbar Rumuskan Masa Depan Jurnalisme di Bumi Khatulistiwa
PWI Pusat Minta Segera Gelar Perkara Kasus Cash Back dan Tolak Restorative Justice
Ratusan Kader GMNI Jaksel Gelar Aksi Tolak Revisi UU TNI di DPR RI
Kapolri Pimpin Sertijab Sejumlah Pejabat Polri, Kadivhumas Polri: "Rotasi untuk Perkuat Kinerja Institusi"
Dugaan KTP Ganda di Jajaran Direksi Telkomsel, CERI Siapkan Laporan Resmi ke Polisi
Wah, Presiden Prabowo Kirim Bunga Anggrek ke Megawati
Sempat Dilaporkan Hilang, Zaki Anak berusia 8 Tahun Asal Merak Ditemukan di Rumah Makan di Provinsi Riau