Wakil Bupati Bengkalis Resmikan Festival Lampu Colok di Desa Senggoro


Nusaperdana.com,Bengkalis--Pembukaan Festival Lampu Colok yang merupakan warisan budaya tak benda ini, diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Bengkalis, melalui Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga, dipusatkan di Jalan Bantan RT. 02 RW.03 Dusun 02, Desa Senggoro, Kecamatan Bengkalis. Rabu, 26 Maret 2025.

Lampu Colok merupakan salah satu tradisi yang patut dijaga dan dilestarikan atau dikenal dengan malam 27 likur, secara resmi di buka Bupati Bengkalis Kasmarni.,S.Sos.,M.MP diwakili Wakil Bupati Bengkalis, Dr. H. Bagus Santoso.,MP,

Dengan ditandai pemasangan lampu colok secara simbolis oleh Wakil Bupati Bengkalis didampingi Kadis Budparpora, Edi Sakura, Kakan Kemenag Bengkalis H Khaidir, Kepala Bappeda Bengkalis Rinto, Wakapolres Bengkalis, Kompol Anton Rama Putra, Dandim Bengkalis Ketua DPRD diwakili, anggota DPRD Bengkalis, Fakhtiar Kadri.

Pantau media ini, turut hadir Ketua TP PKK Kabupaten Bengkalis, Hj Siti Aisyah, Kapolsek Bengkalis AKP Faisal, SH, Pj Kades Senggoro Suherman, Sejumlah pejabat tinggi di lingkungan Pemerintah Daerah tokoh masyarakat, tokoh agama dan tamu undangan lainnya serta ratusan masyarakat.

Wakil Bupati Bengkalis menyambut baik sekaligus memberikan apresiasi kepada semua pihak yang senantiasa berkomitmen tinggi untuk terus melestarikan kearifan lokal lampu colok yang kita laksanakan setiap tahun sempena menyambut datangnya Idul Fitri".

"Keberadaan budaya lampu colok ini memang harus terus dilestarikan. Apa lagi saat ini lampu colok sudah mendapat pengakuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia sebagai warisan budaya tak benda." ujar Wabup Bagus Santoso.

Lanjut Bagus, Festival Lampu Colok yang diselenggarakan ini juga dapat dijadikan sebagai salah satu bentuk syi'ar. Karena ada banyak hikmah maupun tunjuk ajar kehidupan yang dapat dipetik dari penyelenggaraan festival budaya ini.

"Salah satu diantaranya adalah menumbuhkan serta mempererat semangat persaudaraan, kekompakan, kepedulian, serta gotong royong di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda kita," ungkap Bagus Santoso.

Dengan kebersamaan semuanya bisa kita lakukan, termasuk dengan kebersamaan kita untuk membangun Kabupaten Bengkalis tercinta ini menjadi daerah yang bermarwah, maju dan sejahtera serta unggul di Indonesia.

"Semangat masyarakat dan pemuda untuk kembali mengangkat budaya lampu colok ini kepermukaan tentunya perlu didukung dan diapresiasi bersama-sama. Sehingga khazanah ini tidak hilang di telan zaman.

Ini menjadi tugas kita bersama seluruh elemen yang ada di daerah ini, untuk terus melestarikan serta menghidupkan tradisi budaya lokal zaman berzaman ini, agar kearifan lokal yang memiliki kekhasan dan keunikan ini, dapat membuat warga Kabupaten Bengkalis yang saat ini berada di perantauan, rindu untuk pulang berhari raya di kampung halamannya, serta dapat menarik kunjungan wisatawan,” harap Wakil Bupati Bengkalis.

Mari kita do’akan, dan kita gaungkan serta kita upayakan, semoga festival lampu colok di Negeri Junjungan ini, akan menjadi kalender wisata religi baru, di tingkat Provinsi Riau bahkan ditingkat nasional," ajak wabup.

Sementara itu, Edi Sakura, S.Pd, M.Pd, Kadis Pariwisata Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bengkalis mengatakan, "Alhamdulillah tahun ini jumlah peserta lampu colok semangkin meningkat dari pada tahun sebelumnya. Tahun ini kita agak berbeda dari tahun lalu, dengan kondisi keuangan kita, Disbudparpora membantu lalu cuma 10 juta, dan untuk hadiah pemenang fastival lampu colok, sebagai

Untuk Festival Colok ini Disbudparpora Bengkalis menyiapkan hadiah sebesar Rp 55 juta, dengan rincian yang mendapat juara I memperoleh hadiah sebesar Rp 15 juta, juara II Rp 13 juta, juara ketiga Rp 11 juta, juara IV Rp 9 juta, dan Juara V Rp 7 juta.

Untuk tim penilaian menara colok, Edi Sakura mengatakan pihaknya sudah menyiapkan tim penilai seperti tahun sebelumnya, mereka merupakan pakar-pakar lampu colok ini, bahkan paham sejarah.

Penilaian bahkan dilakukan secara menyeluruh aspek, mulai dari jumlah lampu digunakan, jarak hingga tampilan saat sudah menyala," tutur Edi Sakura. saat diwawancarai RIAUkontras.com.

Lampu colok Bengkalis sudah masuk warisan budaya tak benda (WBTB) Indonesia, tentunya dengan status ini Pemerintah Kabupaten Bengkalis memiliki tangungjawab untuk tetap melestarikannya.

Antusias pemuda dan masyarakat cukup tinggi untuk melestarikan lampu colok ini, biar pun Dangan keadaan ekonomi kita saat ini." tutup Kadis Pariwisata Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bengkalis.(Infotorial Bengkalis/Donni)



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar