Warga Mengeluh, Saluran Limbah Pasar Ikan Blok D Tak Lancar


Nusaperdana.com, Muarasabak - Pasar ikan blok D yang bertempat di RT 04 Kelurahan Pandan Jaya Kecamatan Geragai Kabupaten Tanjung Jabung Timur mengeluarkan bau tak sedap. Pasalnya, saluran pembuangan limbah pasar tersebut tidak lancar dan mengakibatkan air limbah tergenang di sekitar lapak penjual ikan. Hal ini dikatakan oleh Pak Makkah (70) warga sekitar pasar kepada awak media beberapa hari yang lalu.

"Pasar ikan ini baunya busuk, saluran airnya itu buntu sekarang. Pembuangan air kotor itu tidak lancar. Itu yang menjadi kendala masyarakat," cetusnya.

Kakek yang mengaku telah berpuluh tahun menempati daerah di sekitar pasar tersebut dan mengikuti pembangunan sejak Ia kecil hingga dewasa ini. Berharap kepada pemerintah agar bisa memperbaiki saluran air limbah menjadi lancar.

"Harapan kami minta diperbaiki, dibagusi saluran jalan air kotor itu. Jadi bagaimanalah cara pemerintah memperbaikinya. Memang sudah dibangun got, tapi buntu. Dari pipa ke pipa itu mana ada jalannya," keluhnya.

Terpisah, Lurah Pandan Jaya, Iduar Aidi, ketika media ini konfirmasi di kantornya, Rabu, (26/2/2020) sore, menyebut pihaknya telah berupaya mengatasi masalah pasar ikan itu dengan cara membangun saluran pembuangan.

"Kemarin tidak ada got, sudah Saya bangun got. Rencana mau bangun di RT 02, berhubung itu sangat urgen karena banyak keluhan masyarakat limbahnya tidak keluar, Saya bangun di RT 04 di lokasi pasar ikan. Ternyata itupun tidak menyelesaikan masalah," paparnya.

Lalu Dirinya menjelaskan, sebelum pasar ikan dibangun di lokasi saat ini, Ia telah berjuang agar pasar ikan dibangun di lokasi semula pasar berada, yakni di pinggir sungai. Karena menurutnya untuk pengelolaan limbah dan kebersihan akan lebih mudah.

Namun, sambung Aidi, karena aturan pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tanjung Jabung Timur akhirnya pasar ikan dibangun di lokasi saat ini yang dekat dengan permukiman warga.

"Karena kekusasaan di tangan disperindag. Jadinya pasar ikan dibangun didarat. Itulah tempat yang di tunjukan sekarang ini," katanya.

Kemudian, Ia mengatakan setelah pasar ikan dibangun. Pihak disperindag mengeluarkan upaya pemantauan lingkungan hidup (UPL), yang dalam isinya akan dibuatkan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) untuk penampungan limbah pasar ikan.

"Ternyata bukan IPAL yang dibangun, tapi kotak segi empat yang dibangun untuk nampung air. Akhirnyakan tumpah airnya," tukasnya.

Oleh karena itu, Aidi berharap kalau bisa lokasi pasar ikan saat ini dirubah menjadi pasar sayur. Dan Ia juga mengaku telah menyampaikan kepada pengurus pasar agar menjaga kebersihan.

"Ternyata walaupun sudah dijagapun kebersihannya namanya air ikan tetap bau," ungkapnya.

"Pasar ikan itu kalau bisa dibangunlah lagi di pinggir sungai. Kalau masalah teknik itukan bisa dikaji. Yang namanya limbah pasar ikan pasti bau. Pasti efeknya ke masyarakat sekitar juga," pungkasnya. (ygo)



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar