Adanya Kupon Jahit Baju dan Sebut Itu Titipan, Syafroni Untung Minta Kinerja Kepsek di Evaluasi

Syafroni Untung SH, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bengkalis

Nusaperdana.com,Mandau - Terkait adanya tentang kupon jahit baju yang ditentukan tempat jahitnya kepada murid baru di SLTA Negeri 2 Mandau, Kepsek Haem Basrian mengakui memang benar ada. 

"Kami hanya menyampaikan titipan dari pak AO menyebut nama tempat jahit baju kepada orang tua murid.Karna tahun-tahun sebelumnya jahitnya disana juga," jelas  Haem Basrian saat dikonfirmasi media Cakapriau.com.

Ia menyebutkan ini sudah biasa dilakukan pada tahun sebelumnya, menjawab alasan pihak sekolah atau Panitia PPDB ikut serta menyampaikan kupon tempat jahit baju tersebut. 

"Sebenarnya, kita juga sudah serahkan  kepada orang tua murid hal baju sekolah ,dan tidak terikat kepada siapapun untuk menjahit baju sekolah," ungkapnya. 

Anggota Komisi IV DPRD Bengkalis yang membidangi Pendidikan, Syafroni Untung, SH, mengatakan soal kupon jahit baju seharusnya tidak dilakukan oleh Panitia dan Pihak Sekolah SLTA Negeri 2 Mandau dan itu tidak dibenarkan 

"Seharusnya sekolah memberikan kebebasan kepada wali murid untuk jahit baju dimana mereka suka.Kalau pihak sekolah ikut terlibat dalam menentukan tempat jahit berarti ada dugaan permainan bisnis," ujar Syafroni Untung saat di mintai tanggapan oleh awak media, Sabtu (16/07). 

Terkait tentang kupon itu, Syafroni menilai  ini ada unsur intervensi dari sekolah yang arti wajib di sana ukurnya, saya yakin pasti ada hal lain-lain juga. Prihal ini mencuat akibat dari kepseknya yang susah koordinasi dengan pemerintah setempat. Mungkin karena SLTA Negeri  2 Mandau ini di bawah Disdik Provinsi makanya tidak peduli terhadap pemerintah setempat. 

"Adanya persoalan ini, Disdik Provinsi Riau agar melakukan evaluasi, Karena Kepsek SLTA Negeri 2 Mandau ini dinilai tidak bisa berkoordinasi dengan baik dengan Pemerintah setempat," sebut Syafroni.**



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar