Alasan Patung Robert Baden-Powell Picu Kontroversi hingga Dipindahkan

Sumber Foto: Detik.com

Nusaperdana.com, Jakarta - Patung pendiri gerakan Pramuka Robert Baden-Powell segera dipindahkan dari lokasinya di Poole, Inggris. Patung yang berdiri sejak 2008 itu dianggap rasial sampai memicu kontroversi.

Para kritikus dan pendemo Black Lives Matter mengatakan sosok Baden-Powell punya pandangan soal homofobia dan rasialisme. Bahkan sosoknya juga bersimpati dengan tokoh fasisme seperti Adolf Hitler dan Benito Mussolini.

Mantan kandidat parlemen Buruh, Corrie Drew, mengatakan pada BBC, sosoknya memang memicu kontroversi.

"Melihat sekilas sejarahnya menunjukkan ia sangat homofobia dan pendukung Hitler. Secara blak-blakan, ia mendukung fasisme dan rasialisme," tuturnya, dilansir dari BBC, Jumat (12/6/2020).

Tapi menurutkan nilai-nilai mengejutkan di masa lalu Baden-Powell tak harus merusak patung peringatannya.

"Kita dapat memperingati pekerjaan positif tanpa memperingati masa lalu sosok Robert Baden-Powell. Itu adalah bagian dari sejarah kita sendiri," lanjutnya.

Politisi Inggris lainnya mendukung patung tersebut. Robert Syms, mengatakan penghapusan patung Lord Baden-Powell dari Poole adalah sebuah kesalahan besar.

Sosok Baden-Powell yang meninggal di usia 83 tahun dikritik oleh aktivis Black Lives Matter. Ia dituduh rasialisme, homofobia, dan mendukung Adolf Hitler.

Dewan kota Bournemouth, Christchurch, dan Poole (BCP) memutuskan akan memindahkan patung Robert Baden-Powell karena diduga menjadi tujuan serangan para pendemo. Saat ini, patungnya diamankan selama 24 jam sebelum dipindahkan.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar