Edukasi Warga Logas Tanah Darat, BPJS Kesehatan Sebut Kewajiban JKN-KIS Untuk Pertahanan Keluarga

Sumber Foto: Jamkesnews.com

Nusaperdana.com, Kuantan Singingi - Sebagai upaya memastikan pemahaman masyarakat mengenai Program Jaminan Kesehatan-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) tersampaikan dengan baik, BPJS Kesehatan Cabang Tembilahan kembali menggelar kegiatan Goes To Customer (GTC) untuk mengedukasi masyarakat Kecamatan Logas Tanah Darat, Kabupaten Kuantan Singingi.

Pertemuan ini diadakan di Kantor Camat Logas Tanah Darat dan dihadiri secara khusus oleh Bupati Kabupaten Kuantan Singingi, Camat Logas Tanah Darat, Direktur RSUD Taluk Kuantan, Kepala UPTD Puskesmas Perhentian Luas, Perwakilan Dukcapil, serta masyarakat Logas Tanah Darat.

Dalam sambutannya, Bupati Kuantan Singingi Mursini menyampaikan bahwa JKN-KIS adalah Program dari Pemerintah yang harus didukung untuk kesejahteraan masyarakat.

“Harapannya agar ASN dan aparat desa dapat berkomitmen mendukung keberlangsungan Program JKN-KIS. Program JKN-KIS sendiri bertujuan menunjang kesehatan, yang tentunya kita jaga komitmennya dan dapat membantu Dokter ataupun Petugas Kesehatan untuk mendiagnosa penyakit yang diderita oleh peserta JKN-KIS,” ujarnya.

Menjelaskan materinya, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Tembilahan Meri Lestari memaparkan pemahaman tentang Program JKN-KIS, mulai dari hak dan kewajiban peserta, informasi tentang pelayanan, serta informasi terbaru mengenai mobile JKN.

“Teruntuk peserta yang hadir disini, jika masih ada yang memiliki kartu berwarna putih dan kuning maka sebenarnya itu masih berlaku dan dapat digunakan. Akan tetapi tetap diperbolehkan bila ingin mengganti kartunya, atau jika terdapat kartu keluarga yang kurang lengkap identitasnya maka juga bisa diganti dengan KIS terbaru yang berwarna hijau,” ungkapnya.

Di tengah perkembangan teknologi, sosial dan ekonomi, Meri juga menekankan bahwa JKN-KIS berupaya untuk meringankan bukan melemahkan.

“Meringankan beban keluarga dalam artian ketika ada peserta yang sakit, minimal biaya pengobatannya sudah ada yang menanggung. Saat sakit tentu biaya yang menjadi fikiran tidak hanya biaya kesehatan saja, melainkan biaya sekolah anak, ataupun biaya makan untuk keluarga dirumah. Akan tetapi ketika dia sudah memiliki JKN-KIS maka bebannya sudah berkurang, yang perlu difikirkan hanya biaya kehidupan sehari-hari bagi keluarganya,” lanjutnya.

Melalui prinsip gotong royong dari BPJS Kesehatan, Meri berharap hal tersebut bisa menjadi pertahanan keluarga peserta sebagai pemilik JKN-KIS.

“Jadi bagaimana kita melihat nilai gotong royong dari JKN-KIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Sebagai contoh, untuk satu pasien Demam Derdarah itu ditanggung dengan JKN-KIS, dan ternyata peserta tersebut dibantu oleh 80 peserta sehat yang telah membayar iuran. Contoh lainnya adalah satu pasien penderita Kanker yang dapat ditanggung oleh JKN-KIS, itu dibantu oleh 1200 peserta  yang sehat,” ucapnya.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar