Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Sambil Komsos Satgas TMMD ke-110 Kodim 0313 KPR Sosialisasikan Bahaya karlahut
Nusaperdana.com, Kabun - Anggota Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 110 Kodim 0313 KPR Serma Sugianto Sembari melakukan Komsos Sekaligus mensosialisasikan terkait bahaya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di lokasi TMMD di Desa Koto Ranah Kecamatan kabun Kabupaten Rokan hulu. Selasa (23/03 /2021)
"Kami sampaikan ke masyarakat bahaya Karhutla yang dapat mengakibatkan kabut asap dan berdampak buruk bagi kesehatan dan kehidupan sosial lainnya," kata Serma Sugianto
Dikatakan Sugianto , Karhutla menjadi perhatian serius bahkan selain tertuang dalam undang-undang juga menjadi faktor langsung dari Presiden Republik Indonesia, karena kabut asap menganggu kesehatan juga merusak pertumbuhan ekonomi dan transportasi.
Menurut dia, dampak kabut asap beberapa Tahun lalu sudah kita rasakan bersama, penerbangan terganggu dan sekolah juga di liburkan. "Harapan kita bersama agar masyarakat tidak lagi Membuka lahan dengan cara membakar ," ucap Sugianto .
Selain itu, Sugianto juga mengharapkan Dengan kehadiran program TMMD Reguler ke 110, masyarakat di Desa Koto Ranah semakin berkembang dan menjadi desa yang maju serta sejahtera.
"Mudah - mudahan tidak lagi terjadi Karhutla di daerah kita, kita jaga sama-sama hutan kita," tutup Serma Sugianto.

Berita Lainnya
Di Penghujung Tahun, Bupati Siak Lantik Sekcam Lubuk Dalam
Proyek Jalan Utama Kantor Bupati Kampar Senilai Rp4 Miliar Terancam Mangkrak
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek