BBKSDA Riau amankan Ular Piton sepanjang 10 meter kembalikan kehabitatnya


Nusaperdana.com, Rokan Hulu - Sala satu Warga Desa Rambah jaya WH Bersama istrinya SM yang berada dikecamatan Bangun Purba,Kabupaten Rokan hulu menyampaikan kekesalannya terhadap sikap dan perilaku Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam(BBKSDA) Riau, serta Sekdes Agus dan pihak terkait yang hadir disaat pengambilan ular piton peliharaannya dari kandang tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, pada Kamis 16/12/2021.

"Kami tidak melarang pihak pemerintah mengambil alih ataupun untuk mengembalikan ular itu (silaba) ke alamnya, namun harapan kami pada pemerintah saat pelepasan mohon kami ikut hadir untuk melihatnya karna itu merupakan terakhir kalinya saya melihat dan menyebut namanya (Laba)," Katanya

"Kami sangat menyesalkan sikap dan perilaku warga dan pihak BBKSDA Riau yang memaksakan dirinya merusak Gembok pintu kandang tanpa ada surat atau pemberitahuan pada kami," Jelasnya

WH yang selalu didampingi istrinya SM mengatakan, bahwa enam tahun lalu warga menemukan ular itu di tengah hutan di dalam kayu besar yang berlobang ,
warga mencoba mengkapnya namun tidak berhasil sehingga warga menombaknya dengan bambu yang sudah diruncingi hingga mengalami badan ular luka tusuk  dan berdarah.

Melihat kondisi ular piton yang terluka, WH sangat prihatin dan kasihan, dengan niat baik dan Tulus, WH mengucapkan kata pada ular tersebut. "Bila kamu mau kurawat,
supaya sehat, keluarlah kamu dari Tempatmu itu".

Tidak lama kemudian, ular itu keluar dari lubang  persembunyiannya, lalu WH bersama beberapa warga menangkapnya lalu dibawa kerumahnya untuk dirawat dan dipeliharanya. 

Diketahui bahwa Keluarga WH merupkan pecinta Satwa, Setelah ular itu dirawat WH berjanji dan mengatakan. "Bila kamu nanti sudah sehat, kamu akan saya kembalikan ke alam mu."

Diakuinya, WH sudah enam tahun memelihara ular (silaba) dan saat ini sudah jinak. "Memang pernah keluar dari kandangnya, waktu itu berada diatas atap rumah dan melintang memanjang namun tidak pernah mengganggu dan memangsa ternak warga.

"Selama ini sudah banyak orang jual ular kepada kami dan kami pun membeli supaya kami lepaskan kembali kehutan demi menjaga keselamatannya." Terang WH 

Dalam hal ini awak media mencoba menjumpai Agus Sekdes Rambah jaya dirumahnya, namun beliau tidak berada dirumah, awak mediapun mencoba konfirmasi lewat telepon selulernya (Ponsel) dan beliau mengatakan, "benar kami dan BBKSDA Riau telah mengambil seekor ular piton yang dipelihara pak WH dari kandangnya yang berada di belakang Rumahnya dan ular tersebut langsung dibawa oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau Pekan baru.

"Kami sudah Menyampaikan Minta Maaf kepada  Bapak WH dan ibu SH di Rumahnya pada hari Kamis 16/12/2021 sekitar pukul 19.30.Wib." Terang Agus lewat selulernya minggu 19/12/21 siang pkl 11.30 Wib.

Dihari yang sama, awak media juga menghampiri ketua RT 03 Lukman di Rumahnya, dia mengaku bahwa gembok pintu kandang ular tersebut benar dibongkar dengan cara dirusak supaya ular itu dapat dibawa oleh pihak BBKSDA Riau, sesuai dengan permintaan warga." Sebutnya

Tidak hanya disitu saja, awak media Nusa Perdana.com menghubungi pihak BBKSDA Pekanbaru via Telpon Senin (20/12). Pihak BBKSDA mengakui bahwa ular piton yang berada dalam kandang belakang rumah WH telah diambil.

Pada saat penangkapan ular, turut hadir pihak kepolisian sektor Rambah, sekdes dan perangkat Desa. Penangkapan tersebut dinilai sudah memenuhi syarat sesuai undang undang yang ada, setelah ditangkap, ular dimasukkan kedalam kerangkeng besi yang sudah disiapkan berikut surat serah terimanya.

"Setelah kami tiba di Pekanbaru langsung melepaskannya dari kerangkeng untuk hidup di alam bebasnya." Pungkas pihak BBKSDA. (GS)



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar