Bobot Kegiatan Pemuda di Perkampungan Halmahera Selatan.

Bobot Kegiatan Pemuda di Perkampungan Halmahera Selatan.

Nusaperdana.com - Bercerita tentang sepak bola, memang jadi perbincangan yang selalu di angkat di tiap tongkrongan kaula muda sekarang. Meski ada bahan cerita lain, namun, sepak bola tentunya yang paling sering di angkat menjadi bahan untuk di bincangkan.

Selain berbincang, tenarnya para pesepak bola telah menjadi trend positif dan contoh bagaimana sepak bola menjadi bisnis dan industri di suatu negara, daerah, bahkan mendunia.

Terlepas dari bisnis dan industri, sepak bola juga dapat berbaur dan di jadikan instrumen dalam memupuk silaturahmi.

Di beberapa desa di Kabupten Halmahera Selatan (Halsel) Maluku Utara, sepak bola telah jadi alat pemersatu di tiap lini kegiatan para pemangku estafet muda di daerah.

Di desa Mandong Kecamatan Bacan Selatan misalnya, di tiap kegiatan di desa, sepak bola selalu saja menjadi solusi pemuda desa dalam merawat silaturahim. Terbukti di setiap tahun, ada saja pertandingan sepak bola bertema silturahmi selalu jadi tampilan dan tontonan warga desa meski hanya sebatas Antar Kampung (Tarkam)

Selain desa Mandaong, desa Amasing Kota Barat Bacan juga telah lama menjadikan si kulit bundar sebagai topik dan kegiatan dalam menjalin silaturahmi antara pelaku dan penikamat sepak bola di desa-desa tetangga yang di bingkai dalam kegiatan Liga Futsal Ramadhan Babide Cup yang pada bulan Ramdhan 2023 dua pekan mendatang akan di gelar.

Futsal Liga Ramadhan Babide Cup telah lama berlangsung di bulan Ramadhan dan telah menjadi ajang yang di nanti oleh para penggemar sepak bola Futsal di tiap bulan penuh rahmat tersebut tiba.

Terlepas dari dua desa tersebut, masih banyak desa-desa kekinian di Halsel, dan bahkan sejak lama, menjadikan sepak bola sebagai bentuk olahraga yang dapat memeprkuat tali silaturahmi.

Dengan tujuan positif inilah, beberapa desa di Halsel khususnya di pulau Bacan dan sekitarnya harus menjadi soroton soal pembinaan bakat dan potensi dalam olah raga khususnya sepak bola.

Desa-desa seperti itu di Halsel layaknya di beri apresiasi oleh instansi birokrasi terkait bahkan harus di suport dan dukungan baik moril maupun materilnya. Karena dalam pelaksnaan kegiatannya telah menarik minat positif di ruang lingkup desa khususnya pemuda dan masyarakat umumnya.

Dengan di berikannya apresiasi dan dukungan selayakanya, tentu telah secara otomatis merespon kegiatan berbasis pedesaan yang dapat di jadikan data instansi terkait dalam pemberdayaan sentaral pemuda di Halsel. Karena selama ini, kegiatan pertandingan sepak bola yang di gelar di tiap pedesaan, hanya sebatas kegiatan, namun setelahnya, habis dalam bentuk bantuan oleh pihak tertentu tanpa ada pengawasan yang berbasis data oleh pihak yang menyanggupi urusan tersebut.

Pendayagunaan dan keterlibatan kaum muda di Halsel hingga kini masih banyak yang kurang di soroti dan bila perlu di boboti dengan suguan tawaran program agar pemuda di tiap desa di Halsel mendapat kelanjutan kegiatan lain di desa, sehingga tak hanya ada kegitan serupa yakni sepak bola tarkam.

Sejatinya, setiap unsur birokrasi di Halsel punya keterlibatan erat dalam memajukan, serta membantu para pemuda dalam merajuk kemajuan daerah yang lebih mempuni.

Secara khusus, kita akan menemukan kolaborasi antar kegiatan pemuda dan tawaran para pemangku roda kepentingan kepemudaan di tiap desa di Halsel dengan adanya pencermatan Dinas terkait untuk kelangsungan jangka panjang pemuda yang lebih baik ke depan.

Penulis : Mursal Bahtiar
Pemerhati Olahraga dan Pecinta Literasi



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar