Gawat ! Kades Terantang Asmara Dewi Akui Adiknya Punya Tambang Pasir di Sungai Kampar


Nusaperdana.com, Kampar - Media Nusaperdana.com mendapat informasi di lapangan, ada keluarga Kepala Desa Terantang, Asmara Dewi yang ikut menjalankan usaha tambang pasir di desanya. Kami kemudian mengkonfirmasi kebenaran informasi ini kepada sang Kepala Desa, apakah benar adiknya memilki usaha tambang pasir di sana?

Ketika dikonfirmasi langsung, Kepala Desa Terantang, Asmara Dewi mengakui ada keluarganya yang ikut usaha tambang, yakni adiknya sendiri.

"Memang banyak yang ikut lo bang. Memang ada juga (keluarga saya). Tapi tolong la jangan diberitakan la bang, nanti sibuk pula orang itu," jawab Kades Asmara Dewi melalui sambungan telephone, Minggu, 5 Desember 2021.

Kades Terantang Akui Aktivitas Tambang Pasir di Aliran Sungai Buat Tim SAR Sempat Kesulitan Cari Korban Hanyut

Diberitakan sebelumnya, tim SAR gabungan yang melakukan pencarian terus bekerja keras menemukan 3 orang korban hanyut di aliran Sungai Kampar Desa Terantang, Kecamatan Tambang, hingga akhirnya ketiga korban berhasil ditemukan.

Kepala Desa Terantang, Asmara Dewi, mengakui, tim gabungan sempat kesulitan melakukan pencarian para korban, akibat adanya aktivitas tambang pasir di aliran Sungai Kampar di wilayah desanya.

"Semua kan (operasi tambang) saya larang orang tu, tolong diberhentikan semua aktivitas galian C, kami sibuk mencari (korban hanyut), susah kami lewat. Tapi orang di sebelah hilir tu ndak mau.(Walau akhirnya) Di sungai berhenti, tapi di atas eksavator tetap kerja," jelas Asmara Dewi, kepada wartawan, Minggu, 5 Desember 2021.

Bahkan, untuk mencari korban hanyut Dewi juga mengaku menyewa penyelam guna membantu mempercepat proses pencarian.

Dan hingga akhirnya, ketiga korban hanyut berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Asmara Dewi juga menyebut pada saat bersamaan, polisi dari Polda Riau juga turun menindak aktivitas tambang pasir ilegal di desanya.

Dewi mengaku, tidak mengetahui alat dan tambang pasir siapa milik yang ditindak oleh polisi.

Polisi, kata Dewi, meminta kepada dia, agar ke depan tidak ada lagi tambang yang beraktivitas di Sungai Kampar.

"Bisa nggak ibu buat pernyataan, setelah ini jangan ada lagi aktivitas tambang di sini," ujar Dewi menirukan permintaan petugas kepolisian pada dirinya.

Terkait tudingan, bahwa salah satu faktor aktivitas tambang pasir ilegal marak di desanya dikarenakan pihak desa menerima setoran dari keuntungan tambang. Dan dengan tegas Asmara Dewi menampik tudingan itu.

Dewi bahkan bersumpah bahwa dirinya tidak pernah meminta setoran dari usaha tambang, baik setoran untuk pribadi maupun setoran untuk pemerintah desa.

"Demi allah saya bersumpah, ndak ada orang tu nyetor-nyetor, baik secara pribadi maupun secara pemerintah desa," beber Asmara Dewi. 

Sebelumnya diberitakan, enam orang dilaporkan tenggelam di Sungai Kampar Desa Terantang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Jumat (3/12/2021) siang.

Kepala Kantor SAR Pekanbaru, Ishak mengatakan 6 orang ini bermaksud hendak pergi memancing, namun terjatuh ke Sungai Kampar.

Identitas dari 6 orang tersebut, 3 orang berinisial YP (40) perempuan, KT (55) laki-laki dan WD (18) perempuan, dikabarkan selamat.

Sementara 3 orang lainnya, yakni WL (20) perempuan, YS (4) laki-laki dan NL (5) perempuan, dikabarkan hilang dan terakhir ditemukan sudah meninggal dunia.

Diketahui dalam pencarian korban tenggelam di Kampar turut terlibat Basarnas Pekanbaru, Babinsa Kampar, Polres Kampar, Tagana Kampar serta masyarakat setempat.

Tim SAR Gabungan dari Basarnas Riau, Polres Kampar, BPBD Kampar dan Tagana, akhirnya berhasil menuntaskan pencarian terhadap 3 korban.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, 2 dari 3 korban yang hanyut di Sungai Kampar wilayah Desa Terantang pada Jumat  (03/12/2021) siang telah ditemukan oleh Tim SAR Gabungan pada Sabtu dinihari (4/12/2021).

Korban terakhir, yaitu Naila (Pr 5) ditemukan pada Sabtu (4/12/2021) malam sekira pukul 21.00 WIB. Jasadnya ditemukan oleh warga mengapung di arah hilir Sungai Kampar wilayah Padang Ajo, Desa Parit Baru, sekitar 200 meter dari lokasi awal tenggelamnya.

Dengan ditemukannya korban ketiga ini, seluruh korban yang merupakan kakak beradik warga Perumahan Asri V, Desa Kualu, Kecamatan Tambang, pencarian pun diakhiri.  (Redaksi)



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar