Matahari Terbenam di Planet Lain, Seperti Apa Ya?

Sumber Foto: Detik.com

Nusaperdana.com, Jakarta - Pernah membayangkan bagaimana Matahari terbenam di planet lain. Di Uranus, warnanya akan memudar dari biru terang ke biru tua sedikit tosca menurut para ilmuwan NASA.

Gambaran ini didapatkan lewat simulasi Matahari terbenam di planet lain yang dilakukan NASA. yang telah mensimulasikan matahari terbenam di planet dan bulan lain selain di Bumi.

Geronimo Villanueva, ilmuwan ahli planet dari Goddard Space Flight Centre NASA, menciptakan animasi simulasi Matahari di Bumi, Venus, Mars, Uranus, dan Titan.

Simulasi ini diciptakannya ketika membuat model komputer untuk kemungkinan misi ke Uranus. Video simulasi Matahari di Uranus dan planet lain dirilis NASA pekan ini menggunakan warna-warna yang dikenal.

Seperti dikutip dari ABC, simulasi ini ditunjukkan dari perspektif seseorang di dunia ini saat Matahari terbenam. Menurut NASA, saat Matahari terbenam, foton tersebar ke berbagai arah saat Bumi berotasi menjauh dari cahaya Matahari sehingga menghasilkan perubahan warna langit.

"Ketika sinar Matahari yang terdiri dari semua warna pelangi mencapai atmosfer Uranus, hidrogen, helium, dan metana menyerap bagian merah dari panjang gelombang cahaya yang lebih panjang," kata NASA.

"Sedangkan bagian cahaya biru dan hijau dengan panjang gelombang yang lebih pendek, tersebar ketika foton memantulkan molekul gas dan partikel lain di atmosfer," sambungnya.

Dari proses ini, sebuah lingkaran cahaya dihasilkan pada simulasi Bumi dan Mars yang kabur karena cara cahaya tersebar oleh partikel seperti debu atau kabut yang melayang di awan.

Matahari terbenam Mars berubah dari warna kecoklatan ke biru karena partikel debu Mars menyebarkan warna biru lebih efektif. Simulasi ini diciptakan untuk memvalidasi keakuratan tool model komputer yang dibuat Dr Villanueva. Model komputer ini disebut NASA akan menjadi instrumen berharga untuk misi apapun ke Uranus.

"Suatu hari, sebuah penelitian bisa dilakukan melalui atmosfer Uranian dengan alat Villanueva yang membantu para ilmuwan menafsirkan pengukuran cahaya yang akan mengungkapkan susunan kimianya," kata NASA.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar