Ilmuwan Cemas Bumi Menuju Zaman Panas

Ilustrasi. Sumber Foto: Detik.com

Nusaperdana.com, Jakarta - Bumi terus menghangat dengan kondisi yang belum pernah terjadi dalam 50 juta tahun terakhir dan bisa berdampak buruk. Demikian disimpulkan dalam penelitian terbaru oleh ilmuwan, di mana planet ini bisa saja akan kembali menuju ke era 'Hothouse' atau rumah panas.

Bumi mengalami 4 kondisi perubahan iklim berbeda sejak zaman dinosaurus. Ilmuwan menamainya sebagai masa "Hothouse", "Warmhouse", "Coolhouse" dan "Icehouse", diurutkan dari yang terpanas sampai terdingin. Kapan periodenya terjadi diteliti melalui bebatuan dasar laut yang dikumpulkan dari pengeboran selama 5 dekade.

Nah, dalam 3 juta tahun terakhir, Bumi berada di era Icehouse yang ditandai dengan terbentuknya es di Kutub. Manusia modern kemudian berkembang sampai saat ini. Namun meledaknya gas rumah kaca serta aktivitas manusia mulai memicu Bumi menuju zaman Warmhouse dan Hothouse.

Situasi ini belum pernah terjadi sejak periode Eosen yang berakhir 34 juta tahun silam. Pada masa Eosen awal, tidak ada lapisan es di kutub dan suhu global rata-rata lebih tinggi 9 sampai 14 derajat Celcius dibanding saat ini. Seramnya, kondisi itu mungkin segera terjadi lagi di Bumi.

"Proyeksi untuk tahun 2300 dari Intergovernmental Panel on Climate Change dalam skenario semua berjalan seperti biasa (tanpa ada perubahan) berpotensi membawa temperatur global ke level yang belum pernah dilihat planet ini dalam 50 juta tahun," cetus Professor James Zachos dari University of California at Santa Cruz.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Science ini menunjukkan bahwa planet Bumi yang mendingin secara bertahap dalam 50 juta tahun terakhir berbalik arah secara dramatis. Naiknya suhu bukan karena campur tangan alam melainkan ulah manusia.

Jika tidak ada intervensi dan emisi gas rumah kaca terus menyembur secara konsisten seperti saat ini, iklim Bumi bisa mengarah kembali ke era Hothouse dalam waktu terbilang sangat singkat. Transisi dari Icehouse menuju Hothouse yang biasanya butuh jutaan tahun bisa saja hanya perlu ratusan tahun, yaitu di tahun 2300 tersebut.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar